1. Rambut bayi harus dicukur sampai habis supaya tebal
Fakta: Wah, tebal-tipisnya rambut tergantung faktor genetik. Kalau rambut dicukur habis, memang akan tumbuh yang baru, biasanya rambut yang baru ini agak kasar ketimbang aslinya.
2. Cegukan pada bayi dapat dihilangkan dengan kertas
Fakta: Ah, yang benar saja. Masa cegukan pada bayi hilang dengan menempelkan kertas di jidatnya? Bayi cegukan karena tekanan di perutnya lebih tinggi karena ada saraf yang terangsang. Jika cegukan terjadi setelah bayi menyusu, cukup berikan air putih.
3. Bayi mengiler karena ngidam si ibu tak kesampaian
Fakta: He..he…jangan-jangan Anda percaya mitos mengiler ini (ngaku aja!). Bayi mengiler atau ngeces terus karena koordinasi otot menelan belum sempurna, sementara air liur terus diproduksi. Kalau bayi Anda mengiler karena akan tumbuh gigi, itu ada benarnya.
4. Kopi mencegah bayi step
Fakta: Jangan sekali-kali memberi kopi pada bayi Anda, karena mengandung kafein yang justru berbahaya jika dikonsumsi bayi. Kafein dapat memacu denyut jantung lebih cepat, akibatnya bayi deg-degan terus. Nggak lucu ah.
5. Menyusui waktu maghrib akan diganggu makhluk halus
Fakta: Tidak ada hubungannya sama sekali. Jika bayi Anda cenderung rewel saat maghrib, itu karena dia sensitif terhadap perubahan cuaca, suhu, angin dan kelembaban di sore hari.
6. Menjilat belekan bayi agar cepat sembuh
Fakta: Menjilat kotoran bayi dengan lidah Anda malah akan mengakibatkan infeksi, karena saliva mengandung banyak kuman. Belekan pada bayi bisa terjadi karena sumbatan saluran air mata. Solusinya dilakukan dengan memijat di saluran air mata, yakni di pinggir hidung menuju mata.
7. Popok bayi jangan direndam karena akan menyebabkan masuk angin dan sering mengompol
Fakta: Tak ada hubungannya merendam popok bayi dengan mengompol. Bayi akan kedinginan jika dipakaikan popok yang masih lembab, itu memang benar. Bayi berumur kurang dari sebulan yang kedinginan dapat menyebabkan suhu tubuhnya dibawah normal dan berakibat fatal.
8. Menggendong bayi posisi berdiri bisa bikin bungkuk
Fakta: Bukan bungkuk, melainkan berisiko keseleo, karena tulang bayi belum kuat menyangga leher, apalagi tubuhnya. Bungkuk bisa disebabkan bayi belum genap 9 bulan sudah diajari berjalan. Pada usia ini, tumpuan berat badan di tulang belakang, bukan di kaki, sebagaimana mestinya.