Kampoeng Tempo Doeloe
Predikat Kelapa Gading sebagai surga makanan di Jakarta, atau Kota Sejuta Makanan semakin kokoh dengan kehadiran berbagai program kuliner memikat.
Progam Eat and Win kembali hadir menawarkan beragam hadiah untuk tiap transaksi makanan dan minuman minimal Rp50.000 di Mal Kelapa Gading, La Piazza, Gading food City, Gading Batavia dan Klub Kelapa Gading.
Salah satu restoran yang dapat dinikmati oleh para penggemar makanan ini adalah Kampoeng Tempoe Doeloe.
Restoran ini hadir memuaskan selera para pecinta rasa dengan progam Festival Nasi Nusantara.
Menghadirkan beraneka ragam olahan nasi seperti Nasi Ulam, Nasi Bogana, Nasi Bali, Nasi Pincuk Gabus Pucung dan masih banyak lagi yang menjadi kekayaan
budaya kuliner di Indonesia. Kampoeng Tempoe Doeloe bagaikan mesin waktu yang siap membawa para pecinta kuliner untuk berpetualang rasa ke masa lalu.
Berbagai penganan dan jajanan lezat tradisional seperti kerak terlor, es goyang, gulali, arumanis, kue putu, kue lekker, rujak kolam, dan rujak juhi dihadirkan dengan nuansa perkampungan masa lalu lengkap dengan rumah joglo dan saung jerami.
Selain itu sambil menikmati santapan khas makanan kampung, Anda juga dapat mencicipi minuman bandrek, es sekoteng serta aneka minuman jajanan lainnya, baik hangat maupun dingin.
Pengalaman nostalgia akan terasa semakin lengkap dengan permainan tradisional dan tontonan layar tancap film-film masa lalu.
Anda seperti berada di rumah sendiri jika masuk ke restoran ini. Bukan saja sajian makanan dan minuman yang melekat dan dekat dengan masakan khas kampung, tapi juga suasana di sekitarnya sangat mendukung keberadaan kita di sebuah perkampungan.
Di tengah kebanyakan restoran yang menghidangkan santapan mancanegara, Kampong Tempoe Doeloe dapat menjadi pilihan alternatif agar para generasi muda tidak melupakan kuliner negeri sendiri.
Di satu area tersendiri, berdampingan dengan Kampoeng
Tempoe Doeloe dapat dijumpai Kampung Pecinan. Inilah sebuah semangat Bhinneka Tunggal Ika yang diwujudkan dalam perjalanan sejarah, bahwa sejak zaman nenek moyang kita dapat hidup berdampingan dengan rujuk walupun berasal dari etnis yang berbeda.
Bahkan dari keragaman ini dapat melahirkan kembali sebuah budaya peranakan yang mempunyai ciri khas tersendiri yang unik. Berdampingan suasana pecinan dan kampung tradisional ini, seakan menghidupkan kembali semangat kita sekaligus memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional.
Setelah puas bernostalgia, pengunjung juga diajak mendalami wawasan dan pengetahuan pada budaya kuliner internasional.
Berlokasi di Mal Kelapa Gading 5, program teranyar di Jakarta Fashion and Food Festival ini (JFFF), hadir
Wine and Cheese Expo. Program ini memperkenalkan aneka ragam wine dan keju sebagai lambang keterkaitan antara dunia kuliner dan gaya hidup, serta wujud kerukunan dengan negara-negara sahabat.
Berbagai acara menarik hasil dukungan negara sahabat seperti Argentina, Kanada, Chili, Prancis, Italia, Selandia Baru, Portugal dan Afrika Selatan disiapkan khusus untuk pecinta wine and fine food.
Acara itu diantaranya seperti Pastry Chef Show yang menampilkan atraksi para chef hotel bintang lima, Pastry Chef Competition, kompetisi menghias cake, Wine Class memberikan pengetahuan tata cara, budaya dan proses pembuatan wine, dan Wine & Cheese Discovery mengedukasi tata cara minum wine dan keterkaitannya dengan keju.
Sederet even kompetisi kuliner juga dihadirkan untuk semakin memeriahkan JFFF, di antara Top Model Cooking Battle, Eating Contest, dan masih banyak lagi. Selain itu JFFF kali ini pun semakin meriah dengan kehadiran Chef Wan Ismail dari Malaysia yang akan berbagi rahasia resep masakannya dengan kita semua.