Yeni Galuh Forum
Hallo...!
Yeni Galuh Forum
Hallo...!
Yeni Galuh Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksLatest imagesPendaftaranLogin

 

 .:: Malam Minggu Memergoki TKI Pencuri ::.

Go down 
PengirimMessage
Justice Bao
-= Um Momod =-
-= Um Momod =-
Justice Bao


Male
Jumlah posting : 1991
Age : 52
Location : Jakarta
Job/hobbies : don't trust anybody
Registration date : 07.03.08

.:: Malam Minggu Memergoki TKI Pencuri ::. Empty
PostSubyek: .:: Malam Minggu Memergoki TKI Pencuri ::.   .:: Malam Minggu Memergoki TKI Pencuri ::. Icon_minitimeSun Aug 01, 2010 3:46 am

Percaya atau tidak, tapi ini yang kusaksikan sendiri kira-kira satu jam yang lalu. Sebenarnya aku harus berpikir seribu kali untuk mempublikasikan hal ini. Tapi, apalah daya, kebusukan tidak bisa ditutupi, bukan? Meskipun itu adalah bagian yang sekaligus juga bisa mempermalukan kita.

Jam delapan malam, karena ada keperluan aku bersama seorang teman menuju Stasiun Taipei. Tadinya temanku itu keukeuh mau naik MRT, tapi aku bersikeras pula; mau keluar bersamanya kalau jalan kaki, toh antara NTUH dengan Stasiun Taipei tidaklah cukup jauh.

Singkat cerita, kami sampai di tujuan, mengurus keperluan dan selanjutnya tinggal pulang. Tapi dasar perempuan, hehehe, gak bisa lihat barang-barang bagus dan murah (maklum obralan kali ya…) temanku ngajakin mampir di sebuah toko pakaian. Aku ikut saja ke toko tersebut, pura-pura melihat-lihat pakaian dan tas. Pura-pura? Ya, tentu saja. Karena selain aku tidak membawa uang –jadi gak mungkin bisa membeli apapun– aku masuk karena hanya ingin merasakan kesejukan AC didalamnya. Hahaha, tahu sendiri kan summer di Taiwan kali ini walaupun matahari sudah terbenam tapi gerahnya tetap membuat badan banjirrrr… Apalagi kami saat itu jalan kaki.

Saat temanku terlihat menuju kasir untuk membayar, aku pun keluar dan sejenak diam menunggunya di dekat pengambilan barang titipan. Tapi aku langsung terperanjat ketika terdengar suara ribut dan nampak sales promotion girl berlari-lari ke arah pintu masuk.

Mataku tak salah lihat, gadis itu –diikuti beberapa temannya– menangkap seorang wanita yang dari penampilannya cukup sexy, tank top kuning berenda keemasan, celana panjang hitam ketat dan sendal cukup tinggi. Ditambah gaya rambutnya yang di rebonding berwarna kepirang-pirangan, percis gaya anak-anak muda etnis Chinese yang malam minggu itu memenuhi jalan sekitar Stasiun Taipei.

Aku langsung mengerti. Wanita itu telah mencuri! Tampak jelas dimataku yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk, si gadis pelayan toko merebut tas si wanita baju kuning dan secepatnya mengeluarkan isinya. Sebuah blouse musim panas, berenda dan berimpel pada bagian ujung tangannya. Cantik memang.

Aku mengerti, si wanita pencuri itu memohon-mohon untuk diampuni dan mau membayar baju itu. Tapi si gadis penjaga toko dengan tegasnya mengatakan dia akan membebaskannya pergi, kalau sudah membayar harga baju itu sepuluh kali lipat dari harga aslinya.

Si Baju kuning tampak pucat pasi dan wajahnya langsung bersemu gelisah. Memohon-mohon supaya diberi keringanan. Isi dompetnya semua dikeluarkan, tapi pasti uang yang ada tidak mencukupi.

“Mbak, tolong aku, Mbak. Majikanku bisa memulangkan aku kalau tahu aku bermasalah.” Antara percaya dan tidak, sambil menengokkan kepala kiri kanan aku terkejut bukan Kepalang. Jadi si baju kuning itu orang Indonesia? Oh! Bagaimana mungkin?

“Mba, tolonglah. Nanti ku ganti.” Si baju kuning mengharap belas kasihanku. Jelas. Aku termangu, jangankan uang untuk dia, lah aku sendiri tidak membawa uang. Tapi tak urung melangkah mendekatinya, “I fu duo sau chien?” kataku kepada si penjaga toko. “NT$ 390″ katanya sambil menatapku dari ujung kepala sampai ke ujung sepatu. Pasti pakaianku dikira aneh kali, atau jangan-jangan aku disamaratakan? Dengan mengira aku adalah teman si baju kuning itu? Ups!

“Ayo pulang! Jangan menolong *Njriiittt!!* terjepit!” Temanku tiba-tiba menarik tanganku dan menyeretku keluar dari toko itu.

“Mba, tunggu!” Si baju kuning berteriak memanggilku. Sempat ku dengar tapi keburu menghilang di telan keramaian di luar. “Kasihan,” kataku kepada teman yang masih menggandeng tangan, “Dia pasti akan dibawa ke polisi.”

“Biarin saja!” temanku sedikitpun tidak memberi hati. “Orang kaya gitu itu yang mencoreng nama baik Indonesia! Apa kamu gak malu, dengan menolongnya, kita bisa dikira sekomplotan dengannya.”

“Tapi kita kan bisa menolong sebisanya saja,” kataku so menjadi pahlawan.

“Tie, mending kalau yang kamu tolong itu orang baik-baik. Lah dah ketahuan dia itu pencuri! Jangan harap dia bisa seratus persen berubah baik kalaupun kamu tolong. Belum tentu juga dia itu kaburan apa gimana. Anggap saja itu pelajaran dari Tuhan untuknya. Lupakanlah…” Tanganku dilepaskannya, setelah sampai di ujung jalan raya menuju NTUH.

Aku berjalan gontai mengikutinya dengan kepala dikelilingi berjuta-juta pikiran dan penasaran.



Mba, kenapa teganya kau melakukan itu……?

Aku juga orang Indonesia, Mba… mau dikemanakan wajah bangsa ini? Disaat sebagian TKI berjuang mengharumkan nama bangsa kita, –segala cara direbut mulai dari lomba TKI Teladan, Lomba Puisi dan Cerpen TKA, Lomba Memasak, dll– Eh, dengan entengnya pula kau coreng semua itu hanya karena godaan dari selembar baju tipis menerawang.


By Okti Li




Kembali Ke Atas Go down
http://www.kitlv.nl
 
.:: Malam Minggu Memergoki TKI Pencuri ::.
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Yeni Galuh Forum :: *** PENDHOPO AGUNG *** :: -= Lantar Tanding =--
Navigasi: